Sungai mengalir ada arusnya,
Dari hulu ke hilir,
Dan alirannya sungguh sempurna,
Menuju hanya satu titik akhir,
Dimana ianya berpadu bersama lautan.
Manusia juga sama,
Punya arus kehidupan,
Tak kira apa bangsa dan kaum,
kita semua mempunyai hulu dan hilir yang sama,
Di jadikan oleh Tuhan yang sama,
Dan hanya kepadaNya kita akan kembali.
Sebagai Muslim,
Arus kehidupan kita telah ditetapkan Islam,
Islam memberi tata cara hidup yang sungguh sempurna,
Dan terpulang kepada kita untuk mengindah dan memvariasikannya.
Namun begitu,
Ramai di antara kita masih mahu menongkah arus,
Menentang kebaikan dan memilih keburukan,
Keburukan yang diperlihatkan seperti keindahan abadi.
Tidak dinafikan,
manusia melakukan kesilapan,
dan tidak terkecuali saya.
Kehidupan 'menongkah arus'
sememangnya indah,
tiap kali berada diarus yg betul,
pasti ada masa dan ketikanya kita melawan arus,
walaupun kita tahu itu salah,
tapi masih kita lakukan.
Kesilapan yang dilakukan,
Punyai tujuan,
untuk diperbetulkan,
untuk diperbetulkan,
untuk di insafi,
dan diakhiri dgn Taubat kepadaNya,
Taubat yang sebenar-benarnya.
8 comments:
melawan arus kerana tidak bersedia bersemadi dengan lautan yang masin.
saya suka comment anda!
seriously....
opai...ok ker???
betul tak?
kalau hati terluka terkena air masin akan lebih pedih dan parah.. :P
pedih, memang pedih...
tapi ini lah kenyataan yg perlu kita hadapi, sooner or later....
kenalah bersedia.....
ataupun ubati luka sebelum sampai laut....
jom sama2 kita pilih!
hurm...
menongkah arus or not...?
it depends...
klu arus deras harus lah mati lemas kan...
klu arus tenang je we can still try to go against the flow...
for me...
it is what u choose...
go with the flow or against it...
btw which arus yg u maksudkan nih?
of course ler arus-arus gayah yg songsang itu!
tak tau nak komen apa, tapi tetap nak masuk kat sini.....bole?
Post a Comment